Pages

Ads 468x60px

Labels

Saturday, May 12, 2012

Banyak Dosen Undana Malas Mengajar

Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc.Ph.D,  meminta agar semua pejabat di Undana melaksanakan tiga budaya kerja sehingga hasilnya dapat dinikmati bersama Permintaan Frans Umbu Datta ini disampaikan ketika melantik dan mengambil sumpah jabatan 16 orang pejabat struktural dan non struktural di Lingkungan Undana di Aula Undana Penfui, Jumat (11/5/2012).

Tiga budaya kerja yang dimaksud Rektor Undana adalah, pertama: tujuan tercapai. Kedua, tidak melanggar aturan. Banyak dosen yang malas menajar dan banyak juga yang
'berkeliaran' di luar mengajar di perguruan tinggi (PT) lain. Ketiga, semua orang senang. 

"Jadi tiga budaya kerja ini akan saya berikan kepada seluruh pimpinan Undana dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, sehingga tujuan dapat tercapai dan tidak melanggar aturan, namun hasilnya dinikmati secara bersama," ujar Umbu Datta sebagaimana disampaikan Humas Undana, David Sir, S.Sos, di Undana, Jumat (11/5/2012).

Umbu Datta meminta  pejabat baru yang dilantik dan diambil sumpahnya untuk terus mengumandangkan dan melaksanakan tiga budaya kerja yang telah dicanangkan dalam kepemimpinannya awal Januari 2006. 

Tiga budaya kerja tersebut diyakini dapat memacu semangat pengabdian dan perjuangan untuk mencapai hasil kerja secara bersama-sama.
                        
Menurutnya, selain tiga budaya kerja, ada juga empat beban pokok doa yang telah dicanangkan awal tahun 2012, sehubungan dengan masih banyaknya tanggung jawab, harapan dan amanah yang harus dikerjakan selama Undana masih ada. 

Keempat pokok doa yang harus dikumandangkan oleh setiap individu di Undana adalah pertama, meminta kepada Tuhan untuk berikan kesehatan luar dan dalam. Jangan sampai sehat di dalamnya, tetapi sakit  diluar, dan lebih parah lagi kalau sakit luar dalam. 

Pokok doa yang kedua, meminta kepada Tuhan untuk memberikan dosen dan tenaga kependidikan yang setia melayani, tetapi tidak mau belajar sehingga tidak ada perubahan. Ada juga yang aktif mengembangkan diri, tetapi untuk kepentingan diri sendiri, karena itu sering tidak setia. 

"Ada dosen yang karena malas mengajar, dia gabung mahasiswa kelas sore dengan pagi supaya sore dia bisa berkeliaran di luar," jelasnya. Dengan demikian, terlihat setia pada tugas pokok di Undana dan lebih sering kelihatan berkeliaran di perguruan tinggi (PT) lain.

"Padahal mereka adalah dosen Undana yang ditempatkan di Undana, mengabdi di Undana dan digaji di Undana," kritiknya. Beban pokok doa yang ketiga, berikan kami sarana dan prasarana yang secukupnya, supaya dapat menunjang pengembangan pendidikan di Undana. Pokok doa yang keempat, berikan kami mahasiswa yang cerdas. Artinya mahasiswa yang ketika masuk di Undana sudah harus tahu pilihannya.

Minta supaya Tuhan bisa mengarahkan orang-orang yang tepat masuk pada program yang tetap pula di Undana. Dengan tiga budaya kerja dan empat beban pokok doa ini mudah-mudahan bisa kembali dijadikan elemen yang menjiwai, yang menyemangati para pejabat baru, baik yang melanjutkan maupun yang mendapatkan jabatan baru dalam tugas dan tanggungjawab setiap hari sebagai pengabdi untuk melaksanakan apa yang diberikan sebagai aturan bagi kita.(*) Tribunnews.com

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Sample Text